Beberapa Hal Yang Membedaka Hindu Dan Budha

Seperti yang kita ketahui bahwa agama Hindu dan Budha merupakan dua agama yang pertama kali dianut oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan menjadi agama tertua di Indonesia. Meskipun cukup disayangkan saat ini jumlah pemeluk dari kedua agama ini sudah tidak sebanyak dahulu. Situs Slot Online Terbaik 2021 sampai 2023 ada disini dengan Tema yang beragam.

namun kedua agama ini tetap diakui oleh Negara Indonesia sebagai agama resmi nasional. Kali ini kami ingin membahas tentang agama hindu da juga buddha karena bagi sebagian besar masyarakat awam, Hindu dan Budha seringkali dianggap sebagai dua agama yang sama. Padahal jika kita mendalaminya kedua agama ini memiliki banyak sekali perbedaan.

Lalu apa sajakah perbedaan dari agama Hindu dan agama Budha? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah ulasan yang akan kami bahas berikut ini!

Perbedaan Hindu dan Budha

Perbedaan agama Hindu dan agama Budha itu terletak pada hal-hal yang mendasar seperti pranata sosial, kepercayaan terhadap dewa, kitab, asal usul, boleh tidaknya berqurban, hari besar, dan tempat ibadah keduanya.

Jika kita sederhanakan perbedaan kedua agama tersebut agar kalian mudah mengerti menggunakan tabel di bawah ini ya guys.

Perbedaan pertama yang ada di agama Hindu dan agama Budha adalah tentang beberapa hal yang akan kami bahas di bawah ini:

1. Perbedaan Pranata Sosial

Di dalam Agama Hindu mengenal sistem kasta yang tidak ada di agama buddha yaitu bagi para penganut Hindu dibagi atas 4 kasta, yang antara lain Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Masing-masing kasta menunjukan tingkatan sosial bagi pemiliknya.

Kasta brahmana disandangkan kepada mereka yang merupakan pembesar agama, kasta ksatria khusus untuk para pegawai negara, kasta waisya ditujukan kepada para pedagang, sedangkan untuk kasta sudra untuk para petani dan buruh.

Sementara didalam agama Budha tidak ada satupun sistem kasta. Di dalam agama budha semua orang dipandang secara setara. Tinggi nilai dari seeorang tersebut dapat dilihat dari kemuliaan-nya. Kemuliannya dapat diliat dari bagaimana ia menunaikan agamanya, bukan dari pekerjaan, harta, atau kedudukannya.

2. Perbedaan Dewa Perbedaan Hindu dan Budha

Selanjutnya perbedaan dari agama hindu dengan agama buddha yaitu pada kepercayaan terhadap sosok dewa. Di dalam agama Hindu mengenal banyak dewa, namun hanay 3 dewa utama yang dianggap memiliki kedudukan tertinggi yaitu dewa Brahma, dewa Wisnu, dan dewa Siwa.

Sementaradidalam agama Budha hanya mengenal satu saja yaitu seorang Budha yang bernamaSidharta Gautama sebagai guru besar kehidupan bagi mereka yang ingin mencapai kesempurnaan nirwana.

3. Perbedaan Kitab

Perbedaan selanjutnya antara agama hindu dengan agama buddha terletak dari perbedaan kitab yang dianutnya. Pemeluk agama Hindu menggunakan kitab weda sebagai pedomannya. Di dalam kitab weda terbagi menjadi 4 pembahasan yang antara lain Reg-Veda (Kitab tertua), Yajur-Veda (pedoman pengorbanan), Sama-Veda (pedoman zikir dan puji-pujian), dan Atharva-Veda (kumpulan mantra-mantra gaib).

Sedangkan untuk umat yang beragama Budha meyakini sebagai pedoman hidupnya di dalam kitab Tripitaka yang terdiri atas 3 kitab utama yaitu Sutta (Suttanata) Pitaka, Vinaya Pitaka, dan Abhidharma Pitaka. Perbedaan Candi Hindu dan Budha

4. Perbedaan Asal Usul

Meski sama-sama berasal dari negara India, namun agama Hindu dan Budha ternyata di dalam ajarannya lahir dari asal-usul yang berbeda. Agama Hindu mempercayai terlahir dari perpaduan budaya antara bangsa Arya dan bangsa Dravida Sedangkan berbeda dengan agama Budha terlahir dari buah pikir Sidharta Gautama yang telah mencapai kesempurnaan nirwana.

5. Boleh Tidaknya Qurban

Dalam ajaran Budha, pemeluknya sangat tidak dibolehkan untuk membunuh setiap mahluk yang bernyawa. Mereka tidak diperkenankan untuk mencabut nyawa hewan apapun yang telah diberi hidup oleh Tuhannya. Oleh karena itulah di dalam agama buddha tidak istilah qurban.

Hal berbeda dengan ajaran dalam agama Hindu yang diperbolehkan untuk penyembelihan hewan yang digunakan untuk konsumsi maupun sebagai sarana ibadah.