Sejarah Dan Makna Dari Waisak

Pada tahun ini Hari Raya Suci Waisak di adakan pada tanggal 4 Juni 2023, seperti yang kita sudah ketahui bahwa Hari Raya Suci Waisak merupakan Hari penting bagi umat Buddha.

Tidak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia pun juga turut merayakannya Di berbagai negara, hari Waisak juga turut dirayakan, contohnya seperti Visakah Puja di India, Saga Dawa di Tibet, Visakha Bucha di Thailand, Vesak di Sri Lanka, Vesak di Malaysia dan Singapura.

Jika kita lihat dari jejak prasasti pada jaman dulu dituliskan bahwa hari suci Waisak ini dapat di simbolkan juga sebagai hari lahirnya sang Buddha.

Sejarah Waisak

Hari raya Waisak itu sendiri merupakan pengingat 3 hal penting yang dialami pada Sang Buddha Gautama pada semasa hidupnya. 3 hal penting tersebut adalah kelahiran Sang Buddha Gautama, jalan mencapainya kesempurnaa terhadap Sang Buddha Gautama dan yang terakhir adalah Hari dimana Sang Buddha Parinibbana.

Untuk hari raya Waisak sendiri tidak memiliki tanggal tepatnya semua tergantung pada kalender Buddhist Era (BE) biasanya terjadi pada bulan Mei namun pada tahun ini sedikit berbeda yaitu pada bulan Juni.

Ada beberapa acara yang dilakukan pada hari suci Waisak itu yaitu meditasi, kebaktian serta pindapatta.

Makna Waisak

Seperti yang sudah di jelaskan tadi diatas bahwa Hari Raya Suci Waisak adalah memperingati 3 hal penting bagi umat buddha yang dimana seorang Sang Buddha Gautama terlahir, mencapai pencerahan sempurna dan parinibbana.

Kita coba bahas satu persatu makna dari 3 hal penting tersebut yaa.

  1. Terlahirnya Sang Buddha Gautama
    Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya merupakan orang tua kandung dari Sang Buddha Gautama yang dilahirkan di i Taman Lumbini pada 423 SM. Dan Saat ingin dilahirnya terjadilah sebuah gemuruh serta gempa yang hebat. Bahkan setelah di lahirnya sang buddha langsung dapat berjalan dan menunjukan jari ke atas serta berkata ” Inilah Kelahiran Terakhir Bagiku”

    Situasi kelahiran Siddharta Gautama ke dunia menandakan bahwa sang pangeran akan menjadi Seorang Buddha.
  2. Mencapai Pencerahan Sempurna
    Saat pangeran Siddharta di lahirnya ada seorang pertapa meramalkan bahwa pangeran akan menjadi seorang Buddha ketika melihat orang sakit, orang tua, kematian, dan biksu.

    Dengan ramalah tersebut sang raja akhirnya sangat menjaga ketat pangeran Siddharta agar tidak bertemu dengan hal- hal demikian. Namun semua terlihat sendiri oleh sang pangeran.

    Akibat hal tersebut akhirnya sanga pangeran Siddharta memutuskan untuk meninggalkan semua hal yang berbau duniawi lalu menjadi seorang pertapa.

    Dengan melakukan usaha yang keras dan sulit akhirnya sang pangeran Siddharta mendapatka pencerahan agung yang sempurna dan menjadi Sang Buddha Gautama di pohon Bodhigaya ketika bulan Waisak Tiba.
  3. Parinibbana
    Hal penting yang di rayakan pada hari suci Waisak adalah kematian Sang Buddha Gautama tepat pada 543 SM. Sang Buddha Gautama meninggal pada usia 80 tahun dan banyak murid – muridnya yang datang untuk memberikan hormat terakhir kepada Sang Buddha.

Itula Hal penting dan makna dari hari raya suci Waisak bagi umat buddha, semoga artikel ini dapat menjelaskan dengan mudah dan dapat dimengerti. Terima kasih