
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa Sanga Buddha Gautama adalah junjungan bagi umat Buddha yang ada di seluruh dunia. Sang Buddha Gautama adalah guru spiritual yang berasal dari Negara India yang memiliki keagungan dan kebijaksanaan yang tinggi.
Sekitar 6 Abad sebelum masehi yang lalu tepatnya sekitar 4 asankheya 100.000 kapa yang lampau, Sanga Buddha Gautama sebelumnya adalah seorang pertama yang bernama Sumedha pada masa itu yang pada jaman itu adalah dimasa Sang Buddha Dipankara.
Pada masa itu pertapa Sumedha mengutarakan tekad bulatnya untuk menjadi seorang Buddha di kehidupan selanjutnya di depan Buddha Dipankara, pada masa itu bahkan pertapa Sumedha dapat menjadi arahat saat itu juga namun dengan pikiran mulia dan belas kasih yang besar yang di miliki sehingga memutuskan untuk menjadi Buddha.
Ketika mendengar tekat bulat yang mulia tersebut Sang Buddha Dipankara melihat menggunaka kesaktiannya dan berkata bahwa pertama Sumedha kelak akan menjadi Buddha Gautama setelah 4 asankheya 100.000 kappa yang akan datang.
Kala itu pertama Sumedha merenungkan 10 parami yang akan disempurnakannya. Dan menyebabkan gempa bumi, seolah-olah bumi ini riang gembira menyaksikan Bakal Buddha Gotama.
Setelah sudah menjadi bodhisatwa sang pertapa Sumedha kelak akan mengalami banyak kelahiran untuk menyempurnakan 10 parami tersebut, seperti sebuah tetesan air yang terus sampai memenuhi 4 buah samudera sebanyak itulah jumlah kelahiran yang akan di alami pertapa Sumedha untuk mencapai penyempurnaan 10 paraminya.
Ada banyak cerita – cerita kehidupan lampau yang dialami yang tidak diceritakan, karena saking banyaknya kelahiran yang harus dialaminya.
Dengan Hari Lahirnya Buddha Gautama, tentu saja sampai saat ini menjadi Hari Raya Internasional, pada saat kalian merasa jenuh saat Libur Hari Raya, kalian dapat mencari kesenangan atau hiburan sesaat dengan memainkan permainan dari daftar situs judi slot terbaik dan terpercaya yang memiliki permainan terlengkap.
Namun dapat dipastikan bahwa ada beberapa hal yang tidak akan dilakukan pada saat kelahiran terus menerusnya selama 4 asankheya 100.000 kappa sampai mencapai menjadi Sang Buddha Gautama:
- Tidak akan bisa untuk melanggar 5 garuka akusala kamma.
- Bakal Sang Buddha tidak akan menjadi gila meskipun beratnya penderitaan yang ia alami.
- Bakal Sang Buddha tidak mungkin jadi feminim, pasti selalu jadi laki-laki / Dewa / Brahma / binatang jantan / makhluk peta jantan.
- Terlahir tidak akan sekecil burung puyuk .
- Beliau tidak akan lahir jadi makhluk Brahma Asannasata dan Brahma Arupa. Serta tidak akan pernah lahir jadi Brahma Suddhavassa.
- Meskipun harus jatuh ke Alam Peta, pasti jadi yang jenis paradatupajivika-peta.
dalam kelahiran – kelarihannya hingga mencapai menjadi Sang Buddha Gautama selalu mendapatkan kehidupan yang bagus dari segi apapun namun tidak 100% sempurna , ada beberapa hal buruk yang dilakukan dalam kehidupannya sehingga masih menyisakan beberapa hutang kamma saat di kelahiran terakhirnya:
beberapa hal yang dimaksud adalah:
- Sang Buddha Gautama pernah mengalami sakit perut, Dikatakan pada di kehidupan dulu pernah sengaja memberikan obat yang salah kepada pasien. Sewaktu beliau dikehidupan jadi tabib.
- Sang Buddha Gautama pernah mengalami sakit punggung. Dikatakan pada di kehidupan dulu pernah jadi pegulat yang mematahkan tulang belakang lawannya.
- Sang Buddha Gautama pernah mengalami sakit kepala. Dikatakan pada di kehidupan dulu pernah lahir di keluarga nelayan. Walau beliau menghindari pembunuhan. Tapi tetap bersenang hati ketika keluarganya membunuh ikan-ikan.
- Sang Buddha Gautama pernah diftnah oleh Sundari dan Cinca ttg. Perbuatan asusila. Dikatakan dulunya pernah menuduh Pacceka Buddha dengan fitnahan keji.
- Sang Buddha Gautama dicoba dibunuh oleh Dewadatta dengan batu besar. Dikatakan dulunya Bakal Buddha Gotama pernah membunuh adik sepupunya karena iri hati dengan melemparkan batu besar.
- Percobaan pembunuhan oleh Dewadatta dengan menyuruh pemanah. Dikatakan dulunya Bakal Buddha adalah anak nakal dan ketika beliau bertemu Pacceka Buddha dalam suatu waktu. Beliau melempari pribadi mulia itu dengan batu untuk bersenang-senang.
- Percobaan pembunuhan dengan Gajah Nalagiri. Dikatakan dulu Bakal Buddha pernah jadi penunggang gajah. Suatu ketika menakut-nakuti Pacceka Buddha dengan gajahnya seolah-olah akan menginjaknya.
- Terlukanya kaki Buddha akibat serpihan batu yang dilempar oleh Dewadatta. Dikatakan dulunya beliau pernah jadi raja yang mengeksekusi seorang penjahat dengan tangannya sendiri menggunakan tombak yang ditusukkan.
- Menerima dana makanan berupa makanan ternak, ketika Buddha dan rombongan di Veranja. Dikatakan bahwa dulu Bakal Buddha pernah mencerca para bhikkhu siswa Buddha Phussa, kurang lebih : “Kalian hanya pantas makan-makan ternak, bukan nasi!”
- Penyiksaan diri Siddharta selama 6 Tahun. Dikatakan bahwa di zaman Buddha Kassapa, beliau adalah Brahmana Jotipalo. Pernah menghina Buddha Kassapa dengan berkata kurang lebih : “Bagaimana mungkin orang gundul ini telah mencapai pencerahan sempurna? Pencerahan sempurnan adalah hal yang jarang terjadi.” Hal ini menyebabkan tertundanya pencerahan beliau hingga bertahun-tahun.